Tujuannya:
- Untuk mengurangi atau menghentikan perdarahan
- Untuk meminimalkan kontaminasi
- Untuk stabilisasi benda yang menancap
Kapan dilakukan:
- Pada luka terbuka yang memungkinkan terkontaminasi dengan lingkungan luar
- Ada perdarahan eksternal, sehingga darah mengalir melalui luka yang ada
- Ada luka tusuk dengan benda yang masih menancap, dengan kemungkinan benda tersebut menembur arteri atau pembuluh darah besar
Alat balut:
- Kassa atau kain, banyak tenaga medis yang menggunakannya dalam kondisi kegawatan
- Elastic bandage, mudah penggunaannya dan juga elastis sehingga hasil balutan juga bagus
Bagaimana:
- Bebat tekan untuk perdarahan eksternal
- Balutan donat untuk stabilisasi benda yang menancap
2. Pembidaian
Tujuannya:
- Immobilisasi sehingga membatasi pergerakan antara 2 bagian tulang yang patah saling bergesekan
- Mengurangi nyeri
- Mencegah kerusakan jaringan lunak, pembuluh darah dan syaraf di sekitarnya
Kapan dilaksanakan:
- Pasien dengan multiple trauma
- Jika terdapat tanda patah tulang pada ekstremitas
- Lihat bagian yang mengalami cedera dengan jelas
- Periksa dan catat sensasi, motoris dan sirkulasi distal sebelum dan sesudah pembidaian
- Jika terdapat angulasi hebat dan denyut nadi tidak teraba, lakukan fiksasi dengan lembut. Jika terdapat tahanan, bidai ekstremitas dalam posisi angulasi.
- Tutup luka terbuka dengan kassa steril sebelum dibidai, pasang bidai di sisi yang jauh dari luka tersebut
- Gunakan bidai yang dapat mengimobilisasi satu sendi di proksimal dan distal jejas
- Pasang bantalan yang memadai
- Jangan mencoba untuk menekan masuk kembali segmen tulang yang menonjol, jaga agar ujung segmen fraktur tetap lembab
- Jika ragu akan adanya fraktur, lakukan pembidaian pada cedera ekstremitas
Jenis Bidai
- Bidai Kaku/Rigid Splint (bahan apapun, kayu, logam)
- Bidai Lunak/Soft Splint (air splint, bantal)
- Bidai Traksi/Traction Splint (Thomas splint, hare traction splint)
Web site : www.sigma-emergency.blogspot.com